Rembang- Rabu malam (28/7) sekira pukul 24.00 redaksi kartinitv.com menerima kiriman video via WA tentang adanya acara di pendopo lama Kabupaten Rembang. video dari teman pewarta media tersebut berjumlah tiga potongan video berdurasi masing -masing 30 detik-an. Video pertama direkam oleh seorang wanita, diketahui dari suaranya yang terdengar selama video tersebut. Merekam suasana pendopo museum RA Kartini.
“Ini jam 20.30 guys, terpantau di pendopo Kabupaten Rembang, masih ramai. Acara baru dimulai, oke. Acara hampir jam 9 malam, sedangkan rakyat cari makan susah guys. Di Alun-alun semua outlet, semua toko, wajib jam 8 malam sudah tutup. Tapi ini di pendopo masih ramai,” ucap sang perekam video tersebut.
Di video kedua, terdengar suara seorang pria sembari merekam sambil mengucap umpatannya karena geram adanya pelaksanaan kegiatan tersebut yang justru mengundang para tamu dan dilaksanakan malam hari.
“Nah ini betul teman-teman, ini pada melaksanakan acara apa itu namanya, pisah sambut. T** *** entah apa ini. Nah, kalau kita sedang hajatan gak boleh, di sini boleh teman-teman,” paparnya.
Sementara di video ketiga, masih dengan suara pria yang sama merekam sejumlah orang yang menghadiri acara tersebut. Terdengar pula alunan musik dalam acara tersebut. “Nah ini teman-teman, ini gak berkerumun, tapi menggerombol. Ini yang jadi panutan,” ucapnya.
Kamis siang (29/7) redaksi kartinitv.com meminta keterangan melalui perpesanan WA kepada Kasubbag Humas Polres Rembang Iptu Ngainul Mujib, “itu acara selesai pukul 20.00 WIB mas, tidak melampaui batasan PPKM” terangnya. Sementara dilansir dari media detik.com yang tayang pukul 11.29 WIB tertulis pernyataan Humas Polres Rembang (sebagaimana ditulis di detik.com) “dikonfirmasi detikcom, Kasubag Humas Polres Rembang Iptu Ngaenul Mujib mengatakan, acara pisah sambut Kapolres Rembang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Rembang digelar di pendopo museum RA Kartini, Rabu (28/7/2021) semalam , Iya semalam, di pendopo acara pisah sambut. Yang mengadakan Pemda, terus kita yang dari Polres, (Kapolres) baru dan lama datang. Semalam kalau gak salah mulai setelah isya sampai 22.30 WIB”.
Dalam pernyataannya kepada kartinitv.com Iptu Ngainul Mujib menyatakan “bahwa yang benar acara berakhir pukul 20.00 WIB, ada antrian tamu keluar dan sisa personil Panitia yang membereskan tempat acara sehingga molor hingga sekitar pukul. 20.30 WIB, tidak sampai pukul 22.30 WIB”, terangnya.
Hal senada dijelaskan oleh Kabag Prokompim Setda Rembang Arief Dwi Sulistya sebagaimana dikutip dari detik.com bahwa sudah selesai pukul 20.00 WIB namun molor sampai pukul. 20.20 WIB karena antrean keluar tamu undangan.
Viralnya informasi ini langsung direspon oleh Humas Polda Jateng melalui siaran pers nya di laman media sosial resmi humas polda Jateng, “Dalam kegiatan tersebut diundang hanya 12 orang tanpa hiburan dan tanpa makan. Adapun latar belakang lampu dan dekorasi adalah dalam rangka HUT Kabupaten Rembang 27 Juli 2021. Setelah acara selesai, Kapolres langsung kembali ke Mapolres,” terang Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy. Dalam siaran pers nya, Humas Polda Jateng juga memberikan notice bahwa video yang beredar mengandung unsur informasi Hoax terkait waktu selesainya acara.
Bupati Rembang melalui video klarifikasinya menyatakan bahwa memang benar pemkab Rembang menyelenggarakan kegiatan pisah sambut Kapolres lama kepada Kapolres baru, namun jam 19.30 sudah selesai, “dilanjut berbincang sebentar, ga sampai jam delapan malam sudah selesai semua” ucapnya.
Terpisah, salah seorang warga Rembang, Vivit Dina (35) yang notabene adalah ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Rembang menyayangkan adanya acara tersebut. Melalui akun facebook nya dia menulis “Dear pak kapolres, Janganlah lagi pedagang kecil disemprot2 pake air, dibeli saja dagangannya. Kemudian di tengah PPKM level 4, hati sy sedih ketika jalan ditutup penjual tidak bisa berdagang, bapak dan anggota menikmati pesta. Level 4 memang benar2 pedesnya kebangetan bagi kami”.
“itu ekspresi kekecewaan kami, dimana kami merasa Pemkab kurang memiliki kepekaan terhadap situasi masyarakat bawah”. Unggahan medsosnya tersebut menuai banyak komentar kritis dari warga masyarakat kepada Pemkab Rembang. “harapan kami, bijaklah, karena masyarakat, para pedagang, bakul dan pelaku usaha berusaha mati-matian menaati PPKM dalam situasi ekonomi yang sungguh sulit” pungkasnya.
kartinitv.com/iwan
- 7 Tuntutan Guru TK non PNS Rembang Dibawa ke Jakarta
- Beli Hape Pakai Uang Palsu, Remaja Warga Rembang Diciduk Polisi
- Manjakan Warga Rembang, 50 Varian Menu Bukber di Fave Hotel Tak Bikin Kantong Jebol
- Ramadan 2023 di Rembang, Warkop Dibatasi dan Karaoke Tutup
- Ramadan, Jalan Menuju Ketakwaan dan Mencintai Kebaikan