Disrupsi Pandemi terhadap Pasar Tradisional di Rembang

0
341
dagangan di Pasar Rembang
Barang Dagangan di Salah Satu Kios di Pasar Rembang (foto : Facebook Achmad Rif'an)

Mumpung jemari nganggur, saya pungut hape ini dan teringat sudah tidak beraktivitas berhari-hari. Bakul kotang ijin tidak buka kios. Walaupun masih sering dipeseni via online : mukena, daster, kotang, celana dll. Wabah kali ini jika berlanjut, sampai 2,3 atau 5 tahun ke depan sudah tak bisa saya bayangkan. Betapa banyak kerusakan sendi-sendi kehidupan, baik sosial berupa pendidikan – kesehatan – kemasyarakatan, budaya dan ekonomi. Khususnya ekonomi masyarakat kecil semacam kami, pedagang tradisional di pasar rakyat.

Padahal jauh sebelum pandemi datang di bumi, posisi pasar rakyat atau pasar tradisional seringkali sudah terpinggirkan. Sering kali dikalahkan oleh regulasi. Dininabobokan oleh kebijakan yang tak bijaksana. Kami saat ini mendapatkan gempuran persaingan melalui pasar retail online. Sebelumnya dulu oleh pasar retail modern. Walaupun akhirnya banyak juga pasar modern yang tutup. Pangsa pasar kita memang beda. Dan kami ini bisnisman, jadi asli gak takut dan siap berkompetisi.

Eh, ditambah wabah corona datang menyerbu. Entah ini konspirasi kejahatan global atau memang Tuhan sudah menghendakinya demikian, keberadaan pasar tradisional semakin dilematis. Dibuka bebas atau dilonggarkan dianggap sebagai memperkuat rantai penularan COVID19, sedangkan jika dilakukan pembatasan banyak pedagang yang penghasilannya didapatkan harian dari penjualan. Terus bagaimana dengan kebutuhan keluarga yang harus makan hari ini dari keuntungan hari ini pula?

Maka ke depan jika wabah ini masih berlanjut, ada baiknya ada digitalisasi pasar rakyat. Pemerintah menyiapkan regulasi terkait desain roadmapnya yang terkait dengan jaminan keamanan platform dan privacy bagi penggunanya. Kemudian menyiapkan SDM pengelola pasar rakyat dan aturan main yang adil terkait pemasok produk, pedagang, konsumen. Owner platform bisa dikerjasamakan dengan BUMD atau bahkan BUMDes lokasi pasar rakyat. Maka akan banyak peluang kerja bagi maayarakat terutama ojek online, jasa kurir dan logistik lainnya. Katanya Rembang menuju smart city?

Achmad Rif'an

Penulis : Achmad Rif’an, Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Rembang, dapat ditemui di akun facebook https://www.facebook.com/achmad.rifan.54

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here